Sambutan Selamat Datang

Selamat datang di "Garry Ariel Blog". Kritik dan saran dari Anda sangat saya harapkan untuk terus meningkatkan kualitas dari blog ini, terimakasih :) Ruby

Rabu, 30 Desember 2015

Hats Riddle

Hai sobat! Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba mem-posting suatu riddle yang diambil dari video Youtube berjudul “Can you solve the prisoner hat riddle? – Alex Gendler”.  Buat kamu yang suka teka-teki dan sejenisnya, boleh banget untuk coba jawab riddle berikut. (Apalagi kalo kamu lagi nganggur, nggak ada kerjaan, bingung mau ngapain, nah bisa banget nyoba kerjain riddle berikut untuk ngisi waktu luang hehe :3). Nah kalo gitu langsung aja, berikut soal dan pembahasannya, check this out guys!  J

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PERMASALAHAN
Suatu ketika, Anda dan sembilan teman Anda diculik oleh sekelompok alien yang sangat jenius. Alien-alien tersebut berpikir bahwa memakan manusia itu terasa sangat lezat. Namun, ada satu tradisi yang dipegang oleh alien-alien tersebut, yaitu bahwa mereka tidak boleh memakan individu dengan kemampuan berpikir yang hebat (dalam hal ini jenius) dan individu yang dapat bekerjasama. Sayangnya, alien-alien tersebut ragu bahwa manusia termasuk dalam kategori individu yang tidak boleh dimakan tersebut. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memberikan suatu tes kepada Anda semua. Tesnya adalah sebagai berikut.

Anda dan sembilan teman Anda akan disuruh berbaris dalam satu barisan. Urutan barisan ditentukan berdasarkan tinggi badan. Dari depan ke belakang, tinggi badannya harus semakin meningkat. Setelah barisan tersusun, Anda dan teman-teman Anda akan dipasangkan topi diatas kepala masing-masing. Topi yang dipasangkan hanya ada dua warna, yaitu topi berwarna hitam atau topi berwarna putih. Masing-masing hanya akan mendapatkan satu topi dengan satu warna. Topi-topi tersebut dipasangkan secara acak. Jumlah topi hitam dan putih pun tidak diberitahukan.

Dengan barisan ini, Anda dapat melihat topi warna apa yang dipakai oleh orang-orang yang ada didepan Anda (misalkan Anda berada pada urutan keempat dari depan, maka Anda bisa mengetahui warna topi dari orang ketiga, kedua dan pertama dari depan). Namun, Anda tidak bisa melihat warna topi Anda sendiri.

Setelah semua topi tersebut dipasangkan, setiap dari Anda diminta untuk menebak warna topinya masing-masing, dimulai dari orang yang berada paling belakang, terus kedepan hingga yang terakhir menebak adalah orang yang paling depan. Setiap dari Anda hanya boleh mengatakan “Hitam” atau “Putih” dengan suara yang lantang ketika menjawabnya. Jangan pernah berpikir untuk mengucapkan kata selain “Hitam” atau “Putih”, atau mengucapkan kata tersebut dengan intonasi tertentu yang mencurigakan, atau menggunakan isyarat-isyarat lain (semisal gerak-gerik tubuh), dan atau melakukan hal-hal lain diluar ketentuan. Karena jika demikian, maka Anda dan teman Anda akan dengan segera menjadi hidangan bagi para alien tersebut.

Anda dan teman Anda akan dibebaskan (tidak jadi dimakan) apabila setidaknya sembilan orang dari Anda menebak dengan tepat warna topi apa yang dipakainya. Sebelum tes tersebut dimulai, Anda dan teman-teman Anda diberikan waktu 5 menit untuk menyusun strategi.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTANYAAN : Strategi apakah yang akan Anda susun agar dapat menjamin sedikitnya sembilan orang dari Anda menebak dengan tepat warna topi yang dipakainya?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selamat mencoba :3
Kalau udah (entah udah ketemu jawabannya atau udah nyerah :p), bisa cek pembahasannya berikut ini :)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan (Tahap I):
Diperhatikan bahwa setidaknya 9 orang harus menebak dengan tepat warna topinya, ini berarti bahwa 9 orang tersebut harus tau dengan pasti (yakin 100%) warna topinya. Padahal, setiap orang hanya memiliki peluang 50% saja untuk menebak dengan tepat warna topinya. Artinya, harus ada satu orang yang mempertaruhkan jawabannya untuk memberikan petunjuk kepada 9 orang lainnya tentang warna topi mereka masing-masing. Mudah untuk dipahami bahwa orang yang pertama kali menjawab (dalam hal ini orang yang berada pada urutan paling belakang dalam barisan) tentu tidak bisa melihat topinya sendiri dan tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun mengenai warna topinya. Ini berarti bahwa peluang ia menebak dengan benar pasti hanya 50% dan tidak akan mungkin bisa lebih. Sehingga, orang yang paling tepat untuk mempertaruhkan jawabannya adalah orang yang ada di paling belakang barisan. Ia memiliki tugas untuk menyampaikan informasi kepada 9 orang lain didepannya mengenai warna topi masing-masing orang. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana cara orang tersebut dapat menyampaikan informasi kepada 9 orang lainnya hanya dengan mengucapkan kata “Hitam” atau “Putih”. Seperti kita tau bahwa topi-topi tersebut dipakaikan secara acak, sehingga memiliki sangat banyak kemungkinan susunan (yaitu kemungkinan). Ditinjau dari orang yang berada paling belakang, maka ia akan melihat ada 9 topi didepannya dengan kemungkinan susunan 9 topi tersebut ada sebanyak kemungkinan. Ini berarti, orang tersebut harus bisa mengategorikan 512 susunan tersebut hanya kedalam 2 kategori, yang nantinya akan disampaikan sebagai petunjuk melalui kata “Hitam” atau “Putih”. Pemikiran ini tentunya akan membawa kita kepada konsep paritas. Namun, konsep paritas yang bagaimanakah yang akan dipakai? Jika sobat-sobat masih penasaran, bisa coba kerjakan ulang riddle nya sebelum berlanjut ke pembahasan berikutnya :)
Pembahasan (Tahap II):
Seperti sudah diterangkan sebelumnya, maka kita akan mencoba menerapkan konsep paritas untuk menyelesaikan masalahnya. Dalam hal ini, kita akan meninjau banyaknya topi berwana hitam yang dilihat oleh orang yang berada paling belakang. Tentu saja, banyaknya topi berwarna hitam yang dilihat berkisar antara 0 sampai 9. Dari sini, konsep paritas yang mungkin diterapkan adalah apakah jumlah topi warna hitam yang dilihat oleh orang paling belakang berjumlah ganjil ataukah genap. Untuk penjelasan selanjutnya, kita misalkan saja, jika orang yang ada di paling belakang melihat jumlah topi hitam didepannya ada sejumlah ganjil, maka ia akan mengatakan “Hitam”, dan sebaliknya, jika jumlahnya genap ia akan mengatakan “Putih”. Kita asumsikan juga bahwa orang yang paling belakang melihat ada sejumlah ganjil topi berwana hitam didepannya. Sekarang kita tinjau proses berpikir orang kedua. Orang kedua yang akan menjawab tentunya melihat 8 topi yang ada didepannya. Dalam hal ini, proses berpikirnya adalah sebagai berikut. Jika ternyata jumlah topi berwarna hitam yang dilihatnya berjumlah ganjil, maka pastilah topi yang ia kenakan berwarna putih (karena jika topinya berwarna hitam, akan berakibat topi hitam yang dilihat oleh orang paling belakang pasti berjumlah genap bukan ganjil). Sebaliknya, jika jumlah topi hitam yang dilihat oleh orang kedua ada sebanyak genap, maka pastilah topi yang ia kenakan berwarna hitam (karena jika topinya warna putih, akan berakibat topi hitam yang dilihat oleh orang paling belakang pasti berjumlah genap bukan ganjil). Sekarang, kita akan meninjau pola pikir orang-orang yang ada pada urutan ketiga sampai kesembilan dari belakang. Orang-orang pada urutan ini tentunya akan menggabungkan informasi yang ia peroleh dari jawaban-jawaban sebelumnya serta jumlah topi hitam yang ada didepannya dengan cara sebagai berikut. Setiap orang tersebut harus menghitung berapa kali orang-orang dibelakangnya menjawab “Hitam” (tidak termasuk yang disebutkan oleh orang pertama). Kemudian, hasil perhitungan tersebut dijumlahkan dengan banyaknya topi hitam yang ia lihat didepannya (namakan saja hasil perhitungan ini dengan variabel x). Jika x bernilai ganjil, maka pastilah topinya berwarna putih, dan sebaliknya, jika x bernilai genap, maka pastilah topinya berwarna hitam. Contohnya sebagi berikut. Misalkan orang pada urutan kelima dari belakang mendengar dua dari empat orang dibelakangnya (tidak termasuk orang diurutan paling belakang) menjawab hitam, sementara ia melihat bahwa didepannya ada 3 orang mengenakan topi berwana hitam. Ini berarti x=2+3=5 (ganjil). Karena orang pertama tadi menjawab “Hitam” (yang berarti bahwa dari 9 topi yang dilihatnya, ada sejumlah ganjil topi yang berwarna hitam), maka pastilah topi yang dikenakan oleh orang kelima tersebut berwarna putih. Nah sekarang, bagaimanakah dengan orang yang paling depan? Untuk bisa menjawab, maka ia cukup menghitung banyaknya orang dibelakangnya yang menjawab “Hitam” (tidak termasuk orang pertama). Jika yang menjawab “Hitam” ada sebanyak ganjil, maka pastilah topinya berwarna putih, dan sebaliknya, jika yang menjawab “Hitam” ada sebanyak genap, maka pastilah topinya berwarna hitam. Dengan cara ini, sembilan orang terdepan akan bisa dengan pasti (yakin 100%) menebak topi warna apa yang mereka kenakan. Dan untuk orang paling belakang, tidak masalah apakah jawabannya benar atau salah, karena maksimal satu orang boleh menjawab tidak tepat.
Contoh:
Sekarang, kita akan coba terapkan cara tersebut untuk susunan berikut (Kesepakatannya adalah, ketika orang yang berada paling belakang melihat jumlah topi hitam didepannya sejumlah ganjil, ia akan mengatakan “Hitam”, sementara jika genap, ia akan mengatakan “Putih”).
Orang Pertama Ia melihat ada 4 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Maka ia akan menjawab Putih. Orang Kedua Ia melihat ada 3 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Maka ia akan menjawab Hitam. Orang Ketiga Ia melihat ada 3 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Ia juga mendengar bahwa 1 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=4. Maka ia akan menjawab Putih. Orang Keempat Ia melihat ada 3 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Ia juga mendengar bahwa 1 dari dua orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=4. Maka ia akan menjawab Putih. Orang Kelima Ia melihat ada 2 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Ia juga mendengar bahwa 1 dari 3 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=3. Maka ia akan menjawab Hitam. Orang Keenam Ia melihat ada 2 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Ia juga mendengar bahwa 2 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=4. Maka ia akan menjawab Putih. Orang Ketujuh Ia melihat ada 2 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Ia juga mendengar bahwa 2 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=4. Maka ia akan menjawab Putih. Orang Kedelapan Ia melihat ada 1 orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Ia juga mendengar bahwa 2 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=3. Maka ia akan menjawab Hitam. Orang Kesembilan Ia tidak melihat ada orang didepannya yang memakai topi berwarna hitam. Tapi ia mendengar bahwa 3 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang paling belakang) menjawab hitam. Berarti x=3. Maka ia akan menjawab Hitam. Orang Kesepuluh Ia mendengar ada 4 orang dibelakangnya (tidak termasuk orang yang paling belakang) menjawab hitam. Maka ia akan menjawab Putih.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nah jadi itu tadi pembahasan mengenai Hats Riddle. Sekian untuk posting-an kali ini, semoga bermanfaat :)

Referensi : Ted Ed

Senin, 30 November 2015

Estimasi

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita berhadapan dengan suatu permasalahan yang memerlukan estimasi. Misalnya, ketika kita akan berangkat kuliah / ke sekolah. Sebelum kita berangkat menuju kampus/sekolah, tentunya kita harus tau dahulu berapa waktu yang kita perlukan untuk bisa tiba ditempat tujuan. Setelah kita tau, maka kita bisa memastikan pukul berapa kita harus berangkat dari rumah agar tidak terlambat. Proses untuk mendapatkan waktu tempuh dari rumah ke kampus/sekolah tersebut merupakan salah satu contoh estimasi. Contoh lainnya adalah ketika kita akan pergi ke suatu warung makan. Sebelum berangkat, kita tentunya akan mengestimasi terlebih dahulu berapa harga makanan yang ada di warung makan (setidaknya harga makanan yang akan kita pesan) tersebut, agar kita bisa memastikan berapa uang yang harus kita bawa.
          
Nah jadi, apakah estimasi itu? Menurut KBBI, estimasi merupakan perkiraan, penilaian atau pendapat. Dalam konteks matematika, estimasi ini merupakan suatu metode untuk memperkirakan nilai dalam suatu perhitungan. Untuk bisa melakukan estimasi, diperlukan data-data yang mendukung. Namun sayangnya, seringkali data-data yang ada masih kurang memadai. Dan jika demikian, masihkah kita dapat melakukan estimasi? Ya, tentu saja dapat!
          
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimanakah cara kita melakukan estimasi dalam keadaan tersebut? Berikut ini beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan estimasi.

1. Mengestimasi secara langsung
Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah menebaknya secara langsung. Menebak disini berarti kita tidak memerlukan perhitungan atau analisa yang mendalam. Langkah ini menjadi langkah yang penting karena nilai yang kita tebak akan menjadi hipotesis yang akan kita coba buktikan kebenarannya. Nilai yang kita tebak tersebut akan diklasifikasikan kedalam satu dari tiga kategori yang dikenal dengan kategori “Goldilocks” berikut.
   - Terlalu besar
   - Terlalu kecil
   - Cukup pas
Ketika tebakan yang kita buat dirasa terlalu besar atau terlalu kecil, maka tentu saja langkah selanjutnya adalah menebak kembali secara langsung, hanya saja dengan memperkecil atau memperbesar nilainya. Yang jadi permasalahan adalah ketika jawaban yang kita buat dirasa sudah pas. Kita tidak tau indikator yang pasti apakah jawaban kita benar-benar sudah mendekati aslinya, atau hanya perasaan kita saja kalau jawabannya sudah pas. Dari sini, kita memerlukan suatu langkah yang dapat membuat kita yakin.

2.  Membagi permasalahan kedalam faktor-faktor yang terkait
Langkah selanjutnya adalah mencaritau faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi hasil estimasi. Dalam konteks yang lebih matematis, kita harus mencaritau faktor-faktor apa saja yang merupakan variabel bebas dari proses estimasi tersebut. Contohnya sebagai berikut.
Misalkan kita akan menghitung berapakah waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk pergi dari Jakarta menuju Yogyakarta. Maka faktor-faktor yang memengaruhi antara lain yaitu, jarak kota Jakarta dan Yogyakarta dan kecepatan kendaraan yang digunakan. Faktor-faktor tersebut merupakan variabel bebasnya.

3. Mengestimasi setiap faktor tersebut
Ketika kita sudah mendapatkan faktor-faktor yang memengaruhi, maka langkah selanjutnya adalah mengestimasi masing-masing faktor tersebut. Tentu saja mengestimasi masing-masing faktor tersebut akan lebih sederhana, meskipun terkadang ada faktor-faktor yang masih belum bisa kita estimasi. Jika demikian yang terjadi, maka faktor yang tidak bisa kita estimasi tadi kita pecah kembali menjadi beberapa faktor yang memengaruhinya (kembali ke langkah 2). Setelah semua faktor yang kita list berhasil di estimasi, maka kita sudah bisa mengestimasi permasalahan utamanya.
Sebagai contoh, kita akan mencoba mengestimasi permasalahan diatas (permasalahan mengenai berapa waktu yang diperlukan untuk seseorang pergi dari Jakarta menuju Yogyakarta).
Menurut data yang saya lihat di berbagai situs web, jarak antara kota Yogyakarta dan Jakarta berkisar antara 500 – 550 km. Dari sini, kita estimasi saja bahwa jarak Jakarta dan Yogyakarta adalah 525 km. Sekarang, kita akan menghitung kecepatan kendaraan yang digunakan oleh orang tersebut. Asumsikan bahwa orang tersebut menggunakan pesawat. Pada umumnya, kecepatan pesawat yaitu 150 - 250 m/s. Kita estimasi saja menjadi 200 m/s atau setara dengan 720 km/jam. Dari sini kita sudah mendapatkan estimasi nilai untuk semua faktor yang memengaruhi. Sehingga, estimasi waktu yang diperlukan sudah dapat dihitung, dan hasilnya yaitu 525/720 = 43,75 menit (Waktu yang diperlukan seseorang untuk pergi dari Jakarta ke Yogyakarta adalah sekitar 43,75 meint).

Nah mungkin sekian dulu pembahasan mengenai estimasi ini, semoga dengan artikel ini bisa semakin meningkatkan kemampuan kita dalam melakukan estimasi. Terimakasih telah membaca :)


REFERENSI :
- Buku Guesstimation : Solving the World's problems on the back of  a cocktail napkin karangan
  Lawrence Weinstein dan John A. Adam
- Berbagai situs web

Sabtu, 31 Oktober 2015

Kembali Terjatuh

Bukan kali ini saja
Berungkali sudah
Kukatakan pada diriku tuk menyerah
Ku berjanji pada diriku tuk berhenti
Terus menerus kuperbaiki komitmenku
Dengan segenggam penuh harapan
Bayangmu benar-benar pudar

Namun
Mengapa sekarang lagi?
Mengapa kurasakan perasaan ini lagi?
Aku sudah muak
Aku sudah lelah, bahkan hanya tuk sekadar mengingatnya
Tapi kenapa?
Mengapa bayangmu masih juga ada?

Haruskahku kembali takluk pada ketakberdayaanku?
Mengapa melupakanmu begitu sulit?
Mengapa hatiku tetap berkata kamu spesial?
Mengapa api cemburu ini masih menyengatku
Ketika kamu dekat dengannya?

Dua tahun sudah, kubuang waktuku tuk mencintaimu
Dua tahun sudah, kusia-siakan hidupku
Untuk menantimu yang memang takkan pernah jadi milikku
Bahkan saat semuanya sangat nyata
Ketika kamu merespon perasaanku dengan caramu yang menyakitkanku
Bahkan ketika aku tau
Sedetikpun semesta takkan turut mendukung
Tapi mengapa?
Mengapa hatiku masih juga bergantung padamu?

Sampai kapan?
Sampai kapan pertanyaan ini berputar dibenakku?
Oh, betapa bodohnya diriku
Yang sudah berjanji kan berhenti mencintaimu
Namun yang kembali jatuh tuk menyayangimu


Oleh:
Garry Ariel
21 Oktober 2015

Rabu, 30 September 2015

Kumpulan Soal OSN Pertamina Bidang Matematika

Salah satu kompetisi tahunan yang cukup bergengsi tingkat PT yaitu OSN Pertamina, kembali hadir tahun ini. Kompetisi yang mengujikan 4 bidang (matematika, fisika, kimia dan biologi) ini, rencananya akan digelar serentak se-Indonesia pada tanggal 15 Oktober mendatang. Nah, untuk itulah, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba men-share kumpulan soal-soal OSN Pertamina dari tahun 2008 - 2012 (terkhusus bidang matematika). Bagi yang berminat untuk ikut, tidak ada salahnya untuk melihat gambaran soal-soal yang diujikan pada tahun-tahun sebelumnya. Silahkan mengunduh dan semoga bermanfaat :)

Kumpulan Soal-Soal OSN Pertamina
Soal OSN Pertamina Tahun 2008
Soal OSN Pertamina Tahun 2009
Soal OSN Pertamina Tahun 2010
Soal OSN Pertamina Tahun 2011
Soal OSN Pertamina Tahun 2012

Minggu, 30 Agustus 2015

Perbedaan Angka, Bilangan dan Nomor

Banyak yang beranggapan bahwa angka, bilangan dan nomor adalah tiga kata berbeda yang merujuk pada suatu makna yang sama. Tentunya ini salah kaprah, karena ketiganya memiliki makna yang berbeda secara matematis.

Sekarang, coba diperhatikan beberapa keadaan berikut.

Sekelompok anak SD pada suatu kelas sedang belajar matematika. Guru yang mengajar saat itu menuliskan pertanyaan "5 + 3 = " di papan tulis, kemudian menanyakannya kepada murid-muridnya.
Kemudian, seorang murid pun mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan menuliskan "8" disebelah "5 + 3".
Sepintas, kita pasti berpikir bahwa jawaban yang dituliskan anak itu benar. Namun apakah 5 + 3 harus selalu dijawab 8? Bolehkah jika ditulis 5 + 3 = 4?

Atau, coba diamati juga percakapan berikut.
"Hey Lily, boleh minta nomor handphone-mu nggak?"
"Oiya boleh, ini nomor handphone-ku ya 085782303775"
Sepintas tidak ada yang salah dalam percakapan diatas. Namun jika kita perhatikan, penggunaan frasa "nomor handphone" diatas sebenarnya kurang tepat secara matematis. Mengapa demikian?

Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, berikut ini akan saya share perbedaan angka, bilangan dan nomor. Check this out guys :))

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Angka
Angka merupakan suatu simbol didalam matematika. Jadi cukup jelas bahwa angka tidak memiliki nilai apapun, hanya sekadar simbol. Contohnya yaitu simbol 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 merupakan angka (angka Arab) atau I,V,X,C,L (angka romawi) juga merupakan suatu angka. Ketika simbol angka-angka itu disusun (misalnya 473), maka angka-angka tersebut akan membentuk suatu simbol angka baru yang berbeda. Namun tetap saja, simbol yang dihasilkan oleh gabungan simbol-simbol tersebut tidak bernilai apa-apa.

2. Bilangan
Bilangan merupakan angka yang sudah diberikan nilai tertentu. Seperti misalnya angka "5" kita berikan nilai lima (menyatakan suatu kuantitas sejumlah lima). Atau angka "V" dalam angka Romawi, yang kita berikan nilai lima (menyatakan suatu kuantitas sejumlah lima). Sehingga angka "5" dan "V" pada contoh ini akan meyatakan / merepresentasikan suatu bilangan, yaitu bilangan "lima". Dari sini, kita bisa ambil suatu contoh, misalnya "5", "3", dan "8". Seperti kita ketahui pada umumnya bahwa 5 + 3 = 8. Namun, hasil ini tidak sepenuhnya tepat, tergantung pada nilai yang kita berikan pada masing-masing simbol. Jika kita memberikan nilai pada simbol "5" sebagai suatu kuantitas sebanyak lima, simbol "3" sebagai suatu kuantitas sebanyak tiga, dan simbol "4" sebagai suatu kuantitas sebanyak delapan, maka seharusnya 5 + 3 = 4 bukan 8.
Suatu simbol pun dapat menyatakan bilangan yang berbeda tergantung semesta pembicaraannya. Sebagai contoh, angka "101" dalam sistem bilangan basis sepuluh kita berikan nilai "seratus satu". Namun dalam sistem biner, kita memberikan nilai kepada simbol "101" sebagai "lima".

3. Nomor
Nomor merupakan suatu angka yang menyatakan suatu urutan. Misalnya kita menyebut nomor 7, maka simbol angka 7 disini akan merujuk pada urutan "ketujuh" dari suatu urutan bilangan. Dalam hal ini yaitu barisan bilangan (satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, ...).
Atau misalnya, sebuah buku memiliki tebal 178 halaman. Dalam hal ini, simbol 178 menyatakan suatu bilangan bernilai "seratus tujuh puluh delapan". Namun ketika kita membuka suatu halaman, misalnya halaman dengan simbol 47, maka simbol 47 ini merupakan suatu nomor yang menandakan halaman ke empat puluh tujuh [urutan ke-empat puluh tujuh pada barisan (satu, dua, tiga, ... , empat puluh tujuh , ...)].

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nah itu tadi kurang lebih gambaran mengenai perbedaan angka, bilangan, dan nomor. Sekarang udah kejawab kan pertanyaan-pertanyaan diatas? :3
Kalau gitu sekian dulu yaaa posting-an saya kali ini, semoga bermanfaat :))

Jumat, 31 Juli 2015

Akulah Jawabanmu

Menatapmu dari kejauhan
Dalam secercah harapan sarat keraguan
Yang tak mampu berikan jawab tuk setiap pertanyaan
“Bolehkah aku menolongmu
Tuk menghapuskan setiap goresan yang melukai hatimu?
Bisakah  aku menjadi jawaban
Atas semua kegelisahanmu?
Dapatkah aku menggantikan dirinya
Tuk bisa menyempurnakan mimpi indahmu?”

Tapi mengapa?
Mengapakah dirimu tetap mengharapkannya?
Mengapakah kamu mengunci pintu hatimu
Dan membiarkan kehampaan menyelimuti setiap keceriaanmu?
Mungkinkah memang benar
Bahwa cinta tak dapat memilih?
Jikalau ya…
Mungkinkah akupun menjadi korban kuasanya?

Pun demikian…
Kamu tak harus menanggungnya sendiri
Menelan pahitnya rindu yang tak terbuahkan
Merasakan cinta yang tak terbalaskan
Kamu tak harus mengalaminya
Jika saja…
Jika saja kamu mengizinkanku tuk masuk
Andai saja kamu memberikanku kesempatan
Tuk memberikan warna baru
Pada dinding cintamu


CREATED BY:
Garry Ariel
7 Mei 2015

Sabtu, 13 Juni 2015

Kumpulan Soal ONMIPA PT Bidang Matematika Tahun 2015

Rangkaian perlombaan ONMIPA PT bidang matematika hingga seleksi IMC (International Mathematics Competition) tahun 2015 telah usai digelar. Suatu pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya untuk sempat mencicipi bagaimana rasanya berjuang di ajang seleksi IMC. Meskipun belum berhasil menjadi salah satu wakil Indonesia diajang IMC, saya tetap bersyukur karena pengalaman yang sangat berharga tersebut bisa dijadikan modal awal yang cukup baik untuk perjuangan ditahun-tahun mendatang. Dan bagi teman-teman yang ingin mencoba menggeluti dunia ONMIPA Matematika, tidak ada salahnya untuk menyiapkan diri dari sekarang. Berikut ini akan saya share kumpulan soal-soal ONMIPA Matematika tahun 2015 dari tingkat Universitas (soal seleksi ONMIPA tingkat Universitas di UGM), hingga seleksi IMC. Silahkan diunduh.

Soal Seleksi ONMIPA Matematika Tingkat UGM 2015
Soal Seleksi ONMIPA Matematika Tingkat Regional 2015
Soal Seleksi ONMIPA Matematika Tingkat Nasional 2015
Soal Seleksi IMC 2015

Semoga bermanfaat :)

Minggu, 31 Mei 2015

Pangeran Hati

Kemarin, detik demi detik kita lewati,
Jam demi jam, minggu demi minggu,
Bahkan bulan demi bulan kita bersama
Gelak canda dan tawa selalu menghiasi
Rasa sayang, rasa rindu selalu hadir dalam hati kita

Kini,siang hariku bagaikan malam tanpa bintang,
Malam hariku gelap tanpa cahaya,
Aku bagaikan hidup dalam gua,
Sepi, sendiri dan tak berarti.
Di saat kau pergi tinggalkan diri ini...

Dalam kegelisahan hati ini ,
Aku bertanya
Kemanakah engkau wahai pangeran hatiku ?
Masih adakah sayangmu untukku ?
Masih adakah nafas cinta untukku ?
Dimanakah rindumu yang dulu untukku ?
Semua seakan sirna dalam sekejap...

Kau pergi begitu saja meninggalkan aku,
Tanpa aku tau apa salah dan dosaku.
Aku yang selalu merindukanmu,
Betapa sakit menahan rasa ini.
Hatiku bagaikan teriris jika mengingatmu.

Wahai pangeran hatiku dengarkanlah
Aku mencintaimu dengan TULUS
Aku menyayangimu sepenuh hatiku
Aku merindukanmu disetiap waktuku
Kamu yang terakhir untukku
Dan takkan pernah ada yang lain
Yang dapat menggantikan tempatmu di hatiku...



10 Juni 2013
Anonim

Mungkin memang aku belum sepenuhnya yakin tentang siapa yang pernah menulis puisi ini, tapi siapapun kamu, aku menghargai dan mengapresiasinya, terimakasih -Garry Ariel-

Sabtu, 11 April 2015

Deal or No Deal

Bermodalkan pelajaran Algoritma dan Struktur Data I (salah satu mata kuliah yang pernah saya dapat) dan searching-searching di google, akhirnya salah satu proyek game saya pun berhasil selesai. Mungkin game-nya sangat sederhana, apalagi hanya berbasis teks. Namun ada kepuasan tersendiri ketika game-nya ternyata berhasil jadi hehehe. Nah pada kesempatan kali ini, saya mau mencoba men-share game tersebut. Game ini sendiri terinspirasi oleh salah satu gameshow yang ada di Indonesia, yaitu Deal or No Deal. Berikut ini beberapa detil dari game tersebut.

DETIL PERMAINAN
Nama                : Deal or No Deal
Genre                : Action
Ukuran              : 6.48 Mb
Rilis                  : 10 April 2015

SCREENSHOT





DOWNLOAD LINK

Nah itu tadi sekilas tentang game-nya. Selamat mencoba dan semoga bisa menginspirasi sobat-sobat semua hehe :)

Senin, 30 Maret 2015

Kesalahanku Mencintaimu

Aku tau waktunya kan tiba
Ketika perlahan sosokmu menjauh
Dirimu yang semakin samar
Pergi membawa sejuta ceriaku
Seolah tanpa daya, tak bisa lagi tuk dielakkan

Sesalpun tiada guna
Segenap waktu yang telah sirna, takkan mungkin kudapat kembali
Hingga akupun menyadari
Ketika aku mencoba meruntuhkan tembok kewajaran itu
Diwaktu aku mulai beranjak masuk
Melangkahkan setiap rasa ini pada pijakan yang tak seharusnya
Kamu mulai bersembunyi

Ya, suatu kesalahan fatal
Jika kupikir waktu pasti membawaku pada masa ini
Suatu kebodohan yang hebat
Ketika kurasa semua pasti berubah

Sekarang aku tau
Semua memang salahku
Memaksakan rasa yang tak pernah terlintas dibenakmu
Menanamkan benih ditiap sudut ruang hati ini
Yang kini kutau takkan pernah dituai

Ya aku tau
Kamu hanya menjaga batasmu
Bukan salahmu jika jarak itu tercipta
Maafkan aku
Yang hanya menitikkan egoku
Maafkan aku
Yang gagal menjaga kepercayaanmu

Oleh :
Garry Ariel
30 Maret 2015

Sabtu, 28 Februari 2015

Sesuatu yang Tak Kuketahui

Aku tau ada yang salah
Aku tau banyak hal tak berjalan semestinya
Hanya...
Aku belum mampu mengungkapnya
Aku tak tau apa yang membatasiku

Semua hanya berputar dalam otakku
Menggangguku dalam setiap keputusan
Ragam pertanyaan tak terjawabkan
Mendesakku dalam langkah yang tak mungkin dilewati
Menerobos masuk ruang imajinasi
Dan sadarkanku, betapa kuatnya pintu pembatas angan dan perwujudan

Semua berlalu begitu saja
Sampai setiap kesempatan yang pernah ada
Kubiarkan hilang ditelan waktu
Digantikan dengan pahitnya penyesalan
Ya, aku tau
Memang ada yang salah
Hanya, aku belum mampu mengungkapnya

Setiap memori itu
Mungkin hanya akan menjadi kenangan yang menyiksa
Tanpa dayaku tuk dapat menghentikannya
Segala masa yang kita lalui
Mungkin hanya akan menjadi cerita
Yang selalu menekanku dalam menjalani hari-hariku

Aku tidak tau kenapa
Entah sampai kapan
Aku tak mampu mengungkapnya
Namun yang pasti
Aku yakini satu hal
Aku mencintaimu
Dan aku tak pernah menyesalinya


Oleh :
Garry Ariel
11 Mei 2014

Selasa, 27 Januari 2015

Kumpulan Soal OSK Matematika SMA

Tak terasa, ajang olimpiade sains tahun 2015 untuk tingkat SMA akan segera dimulai serentak di Indonesia. Dimulai dari tingkat kabupaten/kota yang rencananya digelar pada tanggal 11 - 13 Februari 2015, tahap provinsi pada 17 - 19 Maret 2015, dan akhirnya tahap nasional pada 17 - 23 Mei 2015.  Event ini memang bukan barang baru di Indonesia, namun demikian, gengsi dari event ini masih tetap tinggi, dan tentunya bisa menjadi salah satu indikator prestasi suatu sekolah. Untuk itulah, diperlukan persiapan yang cukup matang dalam menghadapinya. Berikut ini saya share beberapa link untuk mengunduh kumpulan soal-soal OSK Matematika SMA. Semoga bermanfaat :)

Kumpulan Soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kota.
Kumpulan Soal OSK Matematika SMA Tahun 2002 - 2012
Paket Soal OSK Matematika SMA Tahun 2013
Paket Soal OSK Matematika SMA Tahun 2014

Kumpulan Soal Latihan Setara OSK Matematika SMA
Latihan Soal Setara OSK Matematika SMA Paket 1
Latihan Soal Setara OSK Matematika SMA Paket 2
Kunci Jawaban Latihan Soal Setara OSK Matematika SMA Paket 1
Pembahasan Latihan Soal Setara OSK Matematika SMA Paket 2