Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali menulis posting-an yang berbau matematika, yaitu mengenai "Kekeliruan dalam Matematika (Mathematical Fallacy)".
Mungkin sobat-sobat semua masih pada bingung, "apa sih maksudnya mathematical fallacy?". Fallacy (kekeliruan) berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang berarti sesat berpikir. Dalam hal ini, fallacy dapat juga diartikan sebagai suatu elemen atau hal, yang membuat pola pikir / logika kita menjadi sesat / kacau. Hal ini dapat terjadi, bila kita tidak disiplin ataupun cermat dalam melakukan sesuatu. Dalam matematika sendiri, ada banyak fallacy (kekliruan) yang sering kita jumpai dalam hidup kita sehari-hari.
Nah, pada posting-an kali ini, saya akan mencoba membahas 3 macam dari sekian banyak jenis fallacy yang umum terjadi dalam dunia matematika. Apa saja itu? Check this out guys! ^^
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Howlers
Salah satu contoh kekeliruan dalam matematika terkenal dengan sebutan "Howler" (dalam bahasa Indonesia berarti kesalahan besar). Contoh yang paling sering terjadi adalah dalam hal pembagian seperti berikut ini:
Meskipun jawabannya benar, namun proses mengerjakannya salah. Kita tau bahwa angka 6 diatas tidak boleh dicoret, karena angka 6 diatas tidak berdiri sendiri. Segala pembuktian ataupun penghitungan yang salah dan menghasilkan suatu hasil akhir yang benar, terlepas dari logika yang salah, itulah yang dinamakan "Howler" oleh Maxwell.
2. Pembagian Oleh Angka Nol
Mungkin kekeliruan berikut ini sudah sering kita liat, atau bahkan kita sudah tau dimana letak kesalahannya. Bagi yang belum tau letak kesalahannya, bisa coba diutak-atik dulu, dan baru liat pembahasan dibawahnya ^^
Perhatikan contoh berikut!
Akan dibuktikan bahwa 1 + 1 = 1
Misalkan bahwa x = 1 dan y = 1. Maka dapat kita simpulkan bahwa x = y.
TERBUKTI
Bagi yang masih bingung dimana letak kesalahannya, bisa lihat pembahasan berikut.
3. Nilai Mutlak (Kaitannya dengan Akar Kuadrat suatu Bilangan Kuadrat)
Tidak jarang, kekeliruan ini terjadi dikarenakan ketidaktelitian kita menggunakan prinsip dasar dari nilai mutlak. Berikut akan saya berikan contoh kekeliruan dalam suatu perhitungan yang melibatkan nilai mutlak
Perhatikan contoh berikut!
Akan dibuktikan bahwa 2 + 2 = 5
TERBUKTI
Masih bingung dimana letak kesalahannya? Silahkan cek pada pembahasan berikut ini :)
Nah, itu tadi contoh-contoh dari kekeliruan dalam matematika (Mathematical Fallacy) yang umum kita jumpai. Nantikan contoh-contoh lainnya pada posting-an berikutnya di "Kekeliruan dalam Matematika (Mathematical Fallacy) *Bagian 2*". Sekian posting-an saya kali ini, terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat :))
keren mas bahasannya,, i like it
BalasHapusMakasih ya untuk apresiasinya :)
Hapusterimakasih ilmunya mas
BalasHapusSama-sama, terimakasih untuk apresiasinya :)
Hapus