Sambutan Selamat Datang

Selamat datang di "Garry Ariel Blog". Kritik dan saran dari Anda sangat saya harapkan untuk terus meningkatkan kualitas dari blog ini, terimakasih :) Ruby

Senin, 30 November 2015

Estimasi

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita berhadapan dengan suatu permasalahan yang memerlukan estimasi. Misalnya, ketika kita akan berangkat kuliah / ke sekolah. Sebelum kita berangkat menuju kampus/sekolah, tentunya kita harus tau dahulu berapa waktu yang kita perlukan untuk bisa tiba ditempat tujuan. Setelah kita tau, maka kita bisa memastikan pukul berapa kita harus berangkat dari rumah agar tidak terlambat. Proses untuk mendapatkan waktu tempuh dari rumah ke kampus/sekolah tersebut merupakan salah satu contoh estimasi. Contoh lainnya adalah ketika kita akan pergi ke suatu warung makan. Sebelum berangkat, kita tentunya akan mengestimasi terlebih dahulu berapa harga makanan yang ada di warung makan (setidaknya harga makanan yang akan kita pesan) tersebut, agar kita bisa memastikan berapa uang yang harus kita bawa.
          
Nah jadi, apakah estimasi itu? Menurut KBBI, estimasi merupakan perkiraan, penilaian atau pendapat. Dalam konteks matematika, estimasi ini merupakan suatu metode untuk memperkirakan nilai dalam suatu perhitungan. Untuk bisa melakukan estimasi, diperlukan data-data yang mendukung. Namun sayangnya, seringkali data-data yang ada masih kurang memadai. Dan jika demikian, masihkah kita dapat melakukan estimasi? Ya, tentu saja dapat!
          
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimanakah cara kita melakukan estimasi dalam keadaan tersebut? Berikut ini beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan estimasi.

1. Mengestimasi secara langsung
Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah menebaknya secara langsung. Menebak disini berarti kita tidak memerlukan perhitungan atau analisa yang mendalam. Langkah ini menjadi langkah yang penting karena nilai yang kita tebak akan menjadi hipotesis yang akan kita coba buktikan kebenarannya. Nilai yang kita tebak tersebut akan diklasifikasikan kedalam satu dari tiga kategori yang dikenal dengan kategori “Goldilocks” berikut.
   - Terlalu besar
   - Terlalu kecil
   - Cukup pas
Ketika tebakan yang kita buat dirasa terlalu besar atau terlalu kecil, maka tentu saja langkah selanjutnya adalah menebak kembali secara langsung, hanya saja dengan memperkecil atau memperbesar nilainya. Yang jadi permasalahan adalah ketika jawaban yang kita buat dirasa sudah pas. Kita tidak tau indikator yang pasti apakah jawaban kita benar-benar sudah mendekati aslinya, atau hanya perasaan kita saja kalau jawabannya sudah pas. Dari sini, kita memerlukan suatu langkah yang dapat membuat kita yakin.

2.  Membagi permasalahan kedalam faktor-faktor yang terkait
Langkah selanjutnya adalah mencaritau faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi hasil estimasi. Dalam konteks yang lebih matematis, kita harus mencaritau faktor-faktor apa saja yang merupakan variabel bebas dari proses estimasi tersebut. Contohnya sebagai berikut.
Misalkan kita akan menghitung berapakah waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk pergi dari Jakarta menuju Yogyakarta. Maka faktor-faktor yang memengaruhi antara lain yaitu, jarak kota Jakarta dan Yogyakarta dan kecepatan kendaraan yang digunakan. Faktor-faktor tersebut merupakan variabel bebasnya.

3. Mengestimasi setiap faktor tersebut
Ketika kita sudah mendapatkan faktor-faktor yang memengaruhi, maka langkah selanjutnya adalah mengestimasi masing-masing faktor tersebut. Tentu saja mengestimasi masing-masing faktor tersebut akan lebih sederhana, meskipun terkadang ada faktor-faktor yang masih belum bisa kita estimasi. Jika demikian yang terjadi, maka faktor yang tidak bisa kita estimasi tadi kita pecah kembali menjadi beberapa faktor yang memengaruhinya (kembali ke langkah 2). Setelah semua faktor yang kita list berhasil di estimasi, maka kita sudah bisa mengestimasi permasalahan utamanya.
Sebagai contoh, kita akan mencoba mengestimasi permasalahan diatas (permasalahan mengenai berapa waktu yang diperlukan untuk seseorang pergi dari Jakarta menuju Yogyakarta).
Menurut data yang saya lihat di berbagai situs web, jarak antara kota Yogyakarta dan Jakarta berkisar antara 500 – 550 km. Dari sini, kita estimasi saja bahwa jarak Jakarta dan Yogyakarta adalah 525 km. Sekarang, kita akan menghitung kecepatan kendaraan yang digunakan oleh orang tersebut. Asumsikan bahwa orang tersebut menggunakan pesawat. Pada umumnya, kecepatan pesawat yaitu 150 - 250 m/s. Kita estimasi saja menjadi 200 m/s atau setara dengan 720 km/jam. Dari sini kita sudah mendapatkan estimasi nilai untuk semua faktor yang memengaruhi. Sehingga, estimasi waktu yang diperlukan sudah dapat dihitung, dan hasilnya yaitu 525/720 = 43,75 menit (Waktu yang diperlukan seseorang untuk pergi dari Jakarta ke Yogyakarta adalah sekitar 43,75 meint).

Nah mungkin sekian dulu pembahasan mengenai estimasi ini, semoga dengan artikel ini bisa semakin meningkatkan kemampuan kita dalam melakukan estimasi. Terimakasih telah membaca :)


REFERENSI :
- Buku Guesstimation : Solving the World's problems on the back of  a cocktail napkin karangan
  Lawrence Weinstein dan John A. Adam
- Berbagai situs web